Bila kita perhatikan Standar Isi (Permen 22/2006) yang kemudian menjadi KTSP, khususnya di sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), kita dapat menyimpulkan bahwa Geometri dan Pengukuran adalah bagian penting dari Kurikulum Matematika SD. Mengapa? Geometri adalah disiplin ilmu yang aplikasinya berada setiap tempat dan sepanjang waktu. Setiap lapisan masyarakat dari seorang petani di pedesaan hingga eksekutif muda perusahaan multi nasional di kota metropolitan. Melihat pentingnya Geometri, tidak heran seorang matematikawan kuno (Thales) pernah mengatakan bahwa “Tuhan menciptakan umatnya berdasarkan Geometri.” Sementara itu, Pengukuran merupakan topik di sekolah dasar (SD) yang paling banyak aplikasinya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk mempelajari dan mendukung disiplin ilmu lainnya. Kegunaan praktis inilah yang menjadi salah satu alasan utama dimasukkannya pengukuran dalam kurikulum di SD. Besarnya peran dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari dan mendukung disiplin lain tidak menjamin keduanya mendapat perhatian istimewa. Memang benar, Geometri dan Pengukuran adalah bagian integral dari Kurikulum matematika di SD. Tetapi bila yang menjadi fokusnya adalah bagaimana membelajarkan Geometri dan Pengukuran khususnya di SD cenderung diabaikan. Salah satu indikator pengabaian ini adalah kurangnya referensi mengenai pembelajarannya. Coba anda ke koto-toko buku seperti Gramedia, Sosial Agency Baru dan lainnya, anda akan menyadari betapa Rerefensi yang ada cenderung hanya untuk menjawab apa itu Geometri dan Pengukuran, bukan bagaimana membelajarkannya dan atau menggunakannya baik secara formal, informal atau intuitif. Akibatnya, pembelajaran dua disiplin ini cenderung “seadanya.” Akibatnya, banyak sekolah dan atau guru yang mencari sumber untuk pembelajaran Pengukuran dan Geometri mengalami kesulitan. Kesulitan pertama, seperti dikatakan tadi tidak tersedia referensi yang dapat diandalkan, dalam arti dapat menuntun terciptanya pembelajarn yang kontekstual (CTL), menyenangkan (joyful learning) dan bermakna (meaningful). Kesulitan kedua adalah minimnya dana yang dapat menunjang terciptanya pembelajaran seperti dikatakan tadi. Kesulitan tersebut saat ini mulai terasa teratasi. Untuk hambatan pertama, telah tersedia sebuah buku Pedoman Pembelajaran Geometri dan Pengukuran Berbasis Kegiatan- untuk Guru Sekolah Dasar karya Idris Harta, M.A, Ph. D. Hambatan kedua, adalah dana. Saat ini telah tersedia berbagai jenis dana seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dengan dana ini pihak sekolah dapat mengadakan referensi yang dapat mempedomani guru untuk terciptanya pembelajaran yang mendidik sehingga berdampak positif terhadap hasil belajar, khususnya matematika. Pedoman Pembelajaran Geometri dan Pengukuran Berbasis Kegiatan- untuk Guru Sekolah Dasar ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan sumber tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran Geometri dan Pengukuran di SD. Dengan kata lain, buku ini bukan buku teks, tetapi buku pedoman bagi guru SD untuk memberi peserta didiknya pengalaman belajar Geometri dan Pengukuran yang bermakna dan berarti. Supaya tujuan ini tercapai secara maksimal, penyajian buku pedoman ini dimulai dengan mencoba memahami bagaimana peserta didik belajar matematika secara umum dan geometri dan pengukuran secara khusus. Upaya pemahaman ini disajikan dalam Bab 1 Bagaimana Peserta Didik Belajar Matematika. Bab selanjutnya, Bab 2 Geometri Datar dan Ruang, membahas berbagai atribut yang berhubungan dengan bangun ruang dan bangun datar. Tidak hanya itu, bab ini memfasilitasi hubungan bangun berdimensi-tiga dan bangun berdimensi-dua dan bagaimana membelajarkannya. Bab terakhir, Bab 3 berhubungan dengan Pengukuran dan pembelajarannya. Bab ini berisi berbagai cara untuk mengembangkan ide-ide pra pengukuran dengan mengamati secara langsung dan tidak langsung. Dengan demikian, pembelajaran pengukuran menyediakan kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, dan memotivasi. Sesuai dengan judulnya, buku ini adalah pedoman pembelajaran. Karena itu, buku ini berorientasi pada kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk memahami materi Geometri dan Pengukuran. Dengan kata lain, buku ini merupakan media untuk terjadinya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, bukan pada guru. Untuk itu, disediakan dua jenis kartu, yaitu: Kartu Kegiatan dan Kartu Pelajaran. Kartu Kegiatan. Kartu ini berjumlah puluhan dan berisi kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam belajar suatu topik. Kartu Pelajaran. Kartu ini berisi pedoman untuk guru untuk melaksanakan kegiatan untuk pserta didiknya. Dengan kartu ini kelas akan menjadi lebih sistematis dengan hasil jauh melebihi dari apa yang diharapkan. Adapun spesifikasi buku adalah: Pedoman Pembelajaran Geometri dan PengukuranJudul: Pedoman Pembelajaran Geometri dan Pengukuran Berbasis Kegiatan di Sekolah Dasar Penulis: Idris Harta, M.A., Ph. D ISBN: 978-602-9112-08-5 Cetakan I: April 2011 Ukuran: A4 Halaman: 140 Kertas: HVS 70gr Harga: Rp40.000,00 (empat puluh ribu rupiah + Ongkos kirim) Rek: Hubungi: Email: idrisharta@rocketmail.com HP/SMS: 081 904 005511 |
Assalamu Alaikum Wr Wb
Selamat datang di Blog saya. Semoga bermanfaat.
Rabu, April 13, 2011
BUKU PEDOMAN PEMBELAJARAN GEOMETRI PENGUKURAN BERBASIS KEGIATAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
buku di atas apakah dijual belikan?
Posting Komentar