Assalamu Alaikum Wr Wb

Selamat datang di Blog saya. Semoga bermanfaat.
Senin, September 08, 2014 1 comments

MENANYA: APA YANG HARUS DILAKUKAN GURU?

Kegiatan MENANYA adalah kegiatan yang paling bermasalah bagi guru dalam menerapkan K13. Berdasarkan pendampingan pada tahun pertama, kegiatan inilah payang paling membingungkan bagi guru dan juga bagi siswa.

Seringkali, guru meminta pada siswa untuk mempertanyakan atau mengajukan pertanyaan berdasarkan apa yang disajikan guru pada kegiatan MENGAMATI. Entah perintah guru yang tidak jelas atau siswa yang tidak tahu apa yang akan ditanyakan, bisanya para siswa akan menunduk bahkan mengecilkan badannya bahkan mungkin berdoa kepada yang maha kuasa supaya guru tidak memintanya untuk bertanya.

Seringkali juga, karena kesunyian kelas, guru lantas mengajukan pertanyaan dan bahkan menuntun bahkan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan.

Jelas ini tidak diharapkan. Kegiatan MEMPERTANYAKAN seharusnya diajukan oleh para siswa dalam rangka mencari tahu. BUKAN oleh guru dalam rangka MENYELAMATKAN kegiatan pembelajaran.

Berikut adalah TIP buat guru untuk mengaktifkan kegiatan MENANYA:

Pertama:
SEDIAKAN beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan apa yang DIAMATI para siswa menggunakan INFOCUS atau PAPAN TULIS. Pertanyaan-pertanyaan yang disediakan HARUS berdasarkan TUJUAN pembelajaran. Bagaimana caranya? Ubah tujuan pembelajaran menjadi (beberapa) pertanyaan. Contoh:
Tujuan:
Menggunakan busur derajat, siswa dapat membagi suatu sudut atas dua bagian yang sama.
Pertanyaan:

  • Bagaimana cara membagi sudut ... dst
  • Apa kelebihan atau keurangan membagi sudut dengan busur derajat dibandingkan dengan menggunakan jangka?
  • dll

Kedua:
Silakan para siswa memilih salah satu atau beberapa dari pertanyaan tersebut yang perlu dicari jawabannya.

Selanjutnya minta para siswa melakukan kegiatan selanjutnya dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut: mengumpulkan/mengolah informasi dang mengomunikasikan hasilnya.

Demikian TIP untuk MENANYA selamat mencoba dan mengembangkannya sesuai selera. Good luck!!!

Salam,
Idris Harta

Catatan:
Untuk mendapat info secara cepat silakan menjadi member.

Jumat, September 05, 2014 1 comments

MENGAMATI: APA YANG HARUS DILAKUKAN GURU?

Pada kurikulum sebelumnya, sebut saja Kurikulum 2006, kita kenal istilah Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi atau EEK. Karena tidak ada penjelasan yang memadai, banyak pihak, termasuk guru yang bertanya-tanya apa itu Eksplorasi. Akibatnya banyak ‘kegiatan’ yang disediakan untuk Eksplorasi ini sebenarnya bukan termasuk eksplorasi.

Pada Kurikulum 2013 dikenal istilah Pendekatan Ilmiah. Sebenarnya pendekatan ini merupakan EEK yang dirinci. Eksplorasi, misalnya, dirinci menjadi Mengamati, membaca, mendengarkan dll.
Berdasarkan pengalaman setahun implementasi K13, kegiatan pertama pada Pendekatan Ilmiah, MENGAMATI, merupakan salah satu masalah bagi guru.

Berikut TIP bagi guru untuk MEMFASILITASI kegiatan siswa ini (Mengamati). Untuk  mapel Matematika paling sedikit ada 3 cara:

Pertama: Sediakan teks dari Buku Siswa untuk DIBACA  siswa. Tetapi, kegiatan membaca saja TIDAK CUKUP. Harus ada bukti bahwa mereka telah membaca (Mengamati).  Untuk itu minta mereka untuk mencatat beberapa poin penting dari bahan bacaan tersebut dalam bentuk kata-kata kunci.

Kedua: Sediakan bangun geometris, misalnya segitiga. Minta siswa untuk mencermati bangun tersebut dilanjutkan dengan membuat skets sebagian atau seluruh bangun tersebut sebagai bukti fisik mereka telah melakukan pengamatan.

Ketiga: Sediakan situasi sehari-hari atau soal cerita.  Minta mereka membaca soal tersebut dilanjutkan dengan mencatat apa yang diketahui dan apa yang ditanya pada soal tersebut. Dua aspek ini merupakan bukti bahwa mereka telah MENGAMATI.

Kesimpulannya: untuk kegiatan MENGAMATI tugas guru adalah menyediakan sesuatu untuk diamati oleh para siswa. Siswa perlu diminta bukti bahwa mereka telah melakukan pengamatan.

Selamat bertugas.
Kamis, September 04, 2014 0 comments

MENANYA: Apa yang harus dilakukan?

sekedar tes
0 comments

MENGAMATI: Apa yang harus dilakukan?

Test
Rabu, September 03, 2014 0 comments

CATATAN PERJALANAN: +NYA STASIUN KERETA API


Sejak beberapa tahun lalu, tidak begitu lama sebenarnya, ada hal yang baru di stasiun kereta api dan perjalanannya. Di stasiun, misalnya, hanya calon penumpang yang boleh masuk peron. Akibatnya, peron tidak penuh sesak. Gerombolan orang jauh berkurang. Lebih nyaman dan tenang! Pokoknya lebih menyenangkan!!!

Kenyamanan berlanjut di dalam keretanya. Tidak ada penumpang yang besusun sirih, centang perenang. Banyak penumpang sebanyak tempat duduk yang tersedia, kecuali untuk kereta jarak dekat. Lebih longgar! Dan AC pun akan menambah kenyamanan ini. Penumpang hamper-hampir jadi raja.
Perbedaan lain, pedagang asongan dalam kereta, walau sempat demo besar-besaran di Klaten, Jawa Tengah, kini lenyap entah kemana. Tak ada lagi riuh rendah suara mereka. Tak ada lagi: “Minum…. Minum”. Tak ada lagi tawaran menggoda: “Air teteh…susu nona … telor mamang.”

Langsung saja ya: menjelang memasuki suatu stasiun akan terdapat papan nama stasiun tersebut. Biasanya di pojok kanan bawah tertulis suatu bilangan dengan satuan meter. Di depan bilangan bilangan tersebut terdapat tanda plus (+). Di Yogyakarta, misalnya tidak jauh dari stasiun Tugu terdapat papan nama stasiun dan di pojok nanan bawah tertera +151M.

Berikut nama beberapa stasiun kereta api dan bilangan yang menyertainya.
NO
STASIUN KA
KETINGGIAN (M)
1
Bandung
+709
2
Gambir Jakpus
+16
3
Kertapati Palembang
+2
4
Padang
+8
5
Purwokerto
+75
6
Semarang Tawang
+2
7
Solo Balapan
+93
8
Surabaya Gubeng
+5
9
Tanjung Karang
+96
10
Wonosobo
+1200
11
Yogyakarta
+113

Apa maksud dari bilangan dengan satuan meter tersebut? Apa maksud tanda plus (+) dihadapannya?
Kita kembali ke Stasiun Yogyakarta tadi. Yogyakarta: jelas kota lokasi stasiun ini. Tanda atau simbol +113M artinya: Stasiun Tugu Yogyakarta ini terletak pada ketinggian 113 meter di atas permukaan laut. Sementara Stasiun Solo Balapan terletak pada ketingggian 93 meter di atas permukaan laut. (Perhatikan tabel untuk beberapa stasiun lainnya).

Timbul pertanyaan: Untuk apa pencantuman ketinggian tersebut? Ketebalan udara? Tidak begitu penting! Suhu? Ndak juga rasanya! Lalu untuk apa? Hanya iseng?
Karena belum ada informasi yang jelas, manfaatkan informasi ini untuk kepentingan lain. Misalnya: Menyelamatkan diri dari ombak pelabuhan alias TSUNAMI!


Andai anda berada di suatu daerah berawa-rawa. Artinya, daerah ini tidak begitu tinggi lokasinya. Andai, maaf ini hanya andai. Andai terjadi gempa seperti gempa Aceh yang memicu Tsunami yang konon tingginya sampai 30 meter, untuk menyelamatkan diri jangan lari ke Stasiun Kertapati Palembang atau Stasiun Tawang Semarang yang ketinggiannya hanya 2m di atas permukaan laut. Juga jangan berusaha menyelamatkan diri ke Stasiun Gubeng Surabaya (+5M), Gambir Jakarta (+16M), atau Padang (+8M) karena pasti akan terlibas Tsunami tersebut. Untuk amannya larilah ke Stasiun Purwokerto (+75M), Balapan Solo (+93M), atau Tanjung Karang (+96M). Yang lebih aman lagi, larilah ke Stasiun Bandung atau ke Wonosobo Jawa Tengah. Hanya Tsunami dalam film 2012 yang mampu mencapai dua stasiun ini.
 
;