Assalamu Alaikum Wr Wb

Selamat datang di Blog saya. Semoga bermanfaat.
Rabu, September 03, 2014

CATATAN PERJALANAN: +NYA STASIUN KERETA API


Sejak beberapa tahun lalu, tidak begitu lama sebenarnya, ada hal yang baru di stasiun kereta api dan perjalanannya. Di stasiun, misalnya, hanya calon penumpang yang boleh masuk peron. Akibatnya, peron tidak penuh sesak. Gerombolan orang jauh berkurang. Lebih nyaman dan tenang! Pokoknya lebih menyenangkan!!!

Kenyamanan berlanjut di dalam keretanya. Tidak ada penumpang yang besusun sirih, centang perenang. Banyak penumpang sebanyak tempat duduk yang tersedia, kecuali untuk kereta jarak dekat. Lebih longgar! Dan AC pun akan menambah kenyamanan ini. Penumpang hamper-hampir jadi raja.
Perbedaan lain, pedagang asongan dalam kereta, walau sempat demo besar-besaran di Klaten, Jawa Tengah, kini lenyap entah kemana. Tak ada lagi riuh rendah suara mereka. Tak ada lagi: “Minum…. Minum”. Tak ada lagi tawaran menggoda: “Air teteh…susu nona … telor mamang.”

Langsung saja ya: menjelang memasuki suatu stasiun akan terdapat papan nama stasiun tersebut. Biasanya di pojok kanan bawah tertulis suatu bilangan dengan satuan meter. Di depan bilangan bilangan tersebut terdapat tanda plus (+). Di Yogyakarta, misalnya tidak jauh dari stasiun Tugu terdapat papan nama stasiun dan di pojok nanan bawah tertera +151M.

Berikut nama beberapa stasiun kereta api dan bilangan yang menyertainya.
NO
STASIUN KA
KETINGGIAN (M)
1
Bandung
+709
2
Gambir Jakpus
+16
3
Kertapati Palembang
+2
4
Padang
+8
5
Purwokerto
+75
6
Semarang Tawang
+2
7
Solo Balapan
+93
8
Surabaya Gubeng
+5
9
Tanjung Karang
+96
10
Wonosobo
+1200
11
Yogyakarta
+113

Apa maksud dari bilangan dengan satuan meter tersebut? Apa maksud tanda plus (+) dihadapannya?
Kita kembali ke Stasiun Yogyakarta tadi. Yogyakarta: jelas kota lokasi stasiun ini. Tanda atau simbol +113M artinya: Stasiun Tugu Yogyakarta ini terletak pada ketinggian 113 meter di atas permukaan laut. Sementara Stasiun Solo Balapan terletak pada ketingggian 93 meter di atas permukaan laut. (Perhatikan tabel untuk beberapa stasiun lainnya).

Timbul pertanyaan: Untuk apa pencantuman ketinggian tersebut? Ketebalan udara? Tidak begitu penting! Suhu? Ndak juga rasanya! Lalu untuk apa? Hanya iseng?
Karena belum ada informasi yang jelas, manfaatkan informasi ini untuk kepentingan lain. Misalnya: Menyelamatkan diri dari ombak pelabuhan alias TSUNAMI!


Andai anda berada di suatu daerah berawa-rawa. Artinya, daerah ini tidak begitu tinggi lokasinya. Andai, maaf ini hanya andai. Andai terjadi gempa seperti gempa Aceh yang memicu Tsunami yang konon tingginya sampai 30 meter, untuk menyelamatkan diri jangan lari ke Stasiun Kertapati Palembang atau Stasiun Tawang Semarang yang ketinggiannya hanya 2m di atas permukaan laut. Juga jangan berusaha menyelamatkan diri ke Stasiun Gubeng Surabaya (+5M), Gambir Jakarta (+16M), atau Padang (+8M) karena pasti akan terlibas Tsunami tersebut. Untuk amannya larilah ke Stasiun Purwokerto (+75M), Balapan Solo (+93M), atau Tanjung Karang (+96M). Yang lebih aman lagi, larilah ke Stasiun Bandung atau ke Wonosobo Jawa Tengah. Hanya Tsunami dalam film 2012 yang mampu mencapai dua stasiun ini.

0 comments:

 
;