Assalamu Alaikum Wr Wb

Selamat datang di Blog saya. Semoga bermanfaat.
Jumat, Januari 16, 2009

LAGI SOAL SERTIFIKASI GURU: PORTOFOLIO Vs PLPG

Sertifikasi guru (Sergu) tahun ke tiga baru saja selesai.
Banyak berita suka
Banyak berita duka
Banyak juga kepalsuan
Kepala sekolah ikut serta
Banyak kebohongan
Guru seharusnya jauh dari kata ini
Yang lulus diwisuda
kenapa tidak sekalian pidato ilmiah?

Timbul beberapa pertanyaan:
Kenapa seseorang lulus sertifikasi?
Kenapa seseorang tidak lulus?
Kenapa seseorang lulus PLPG?
Kenapa seseorang tidak lulus PLPG?
Apakah standar lulus portofolio dan PLPG sama?
Apabila
apabila
hanya andai
Andai standarnya tidak sama
dapatkah yang tidak lulus PLPG mem PTUN kan panitia?
Beranikah guRu melakukan ini?


7 comments:

eddy soejanto mengatakan...

menjadi profesional, susah
tidak lulus, susah
portofolio, susah
plpg, susah
transparan, susah
akuntabel, susah
obyektif, susah

lho!
yang gampang kok unjuk rasa?

pasang iklan gratis mengatakan...

wah serba susah ya......

Anonim mengatakan...

eh.. Mas Dharta... UMS sebagai penyelenggara sertifikasi rayon 41 kok tehnologinya jadul sekali... kayaknya kita hidup seperi di jaman purba.. gak ada komunikasi selain face to face...kalah dong sama anak-anak SD yang sudah pada on di FB.. apa barangkali takut sama yang namanya transparansi....kasihan tu orang -orang tua yang pada penasaran nyuruh anaknya buka pengumuman di internat tentang plpg yang di dapat cuma pegel doang... ayolah untuk penyelenggara sertifikasi beri kemudahan bagi peserta untuk akses informasi... nggak perlu malu-malu nanti jadi kucing betulan.. masuk karung lagi... turun dah pamor UMS ..

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum, pak Idris
Saya sangat terkesan dengan blog bapak. Minimalis dan redup dimata nyaman di hati..
Tolong pak.... kalau bapak berkenan sampaikan kepada panitia rayon 41 untuk tidak menggantung pengumuman penilaian portofolio donk ! Masak ada lulus tetapi dengan tanda tanya, apa tidak ada patokan penilaiannya ? Yang lain udah sampai di Jepang kita masing duduk terdiam dan merenung nasib kita, kenapa kita sulit untuk berubah...
Wassalam

nita mengatakan...

ooohhh gt ya...

anita mengatakan...

susah skli ya th???

anto mengatakan...

pak Idris....., mengapa banyak terjadi kebohongan., mungkin salah satu penyebabnya karena kita sudah tertutup oleh iming-iming berupa "tunjangan sertifikasi" yang akan diterima bila "lulus", akhirnya dalam benak kita yang penting bagaimana kita "lulus".... tanpa melihat jalan apa yang kita tempuh untuk lulus...apakah jalan yang "lurus" atau mungkin jalan "pintas"....

 
;